KompasOtomotif memanfaatkan test drive media di seputaran Yogyakarta untuk membuktikan tagline tersebut. Apalagi, HPM mengklaim, lokasi tes ini mewakili karakteristik konsumen Indonesia. Mulai kepadatan kota, jalan menanjak, berkelok-kelok, rusak, sampai yang mulus.Misi utama, mencari kelebihan dan keunggulan seperti yang diklaim sebelumnya. Fase awal KompasOtomotif menjajal tipe E A/T Prestige, varian tertinggi. Cukup familiar, masuk ke kabin, nuansanya seperti Brio. Hanya posisi duduk lebih tinggi.
Honda berhasil memberikan ruang kepala dan kaki yang sangat lega. Hal ini berkat pengaturan ruang dengan tinggi atap dan lantai. Sebenarnya tidak terlalu tinggi, seperti MPV lain. Tujuannya untuk memperoleh stabilitas, terutama saat melintas di antara bus atau truk. Meski terasa ”ceper” di dalam, ground clearance cukup tinggi, 189 mm.
Tenaga BesarSaat digeber dar awal, tenaga mesin cukup responsif. Mesin SOHC 1.500cc, 118 PS seperti dipakai Jazz dan Freed, cukup bisa menyesuaikan keinginan. KompasOtomotif teringat presentasi di awal kemunculan model ini, para insinyur Honda membedakan rasio gigi untuk disesuaikan dengan bobot.
Jalan normal di tanjakan, tinggal pindah tuas transmisi ke posisi ”S” dari ”D” untuk mendapat torsi berlimpah. Ketika dipindahkan, indikator putaran mesin seketika naik 1.000 rpm. Beberapa kali stop and go, transmisi CVT-nya bekerja tanpa hentakan.
Menurut Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, itulah karakteristik transmisi Earth Dreams, pertama kali dicangkokkan pada mobil Honda yang dibuat di Indonesia. Transmisi tersebut dibuat oleh Honda Precision Parts Manufacturing (HPPM) di Cikampek, Jawa Barat, juga diekspor ke sejumlah negara.
Tipe E, transmisi manual, lebih responsif lagi. KompasOtomotif benar-benar merasakan tenaga sesungguhnya, seolah-olah, kapan pun pengemudi butuh tenaga, saat itu pula mesin menyediakannya.
LincahBayangan awal KompasOtomotif, karakter suspensi Mobilio cukup kaku, sama seperti mobil-mobil Honda lainnya. Memang cukup keras dibandingkan kompetitor seperti Suzuki Ertiga atau Toyota Avanza, namun tetap tergolong nyaman. Dengan karakteristik tersebut Mobilio menjadi lebih lincah dan stabil. Bantingannya tidak ”lembek” dan terasa sporty.
Kenyamanan di bangku kedua juga cukup baik untuk posisi duduk, namun struktur jok agak keras. Jok baris ini juga bisa maju-mundur, untuk memberi ruang lebih untuk penumpang di baris ke-3. Meski demikian, tanpa dimajukan, posisi duduk penumpang paling belakang tetap nyaman.Satu yang mengurangi kenyamanan, speaker diletakkan di baris ketiga, tepat di samping kanan-kiri penumpang paling belakang. Terasa berisik ketika radio atau musik dimainkan. Untuk konsumsi bahan bakar, KompasOtomotif sudah menjelaskan pada artikel sebelumnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh Honda untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas MPV ini, membuat interior atau kabin lebih senyap. Pasalnya, pada produk perdana yang dites wartawan, saat melaju pada kecepatan 60 kpj, suara dari luar - termasuk ban - terasa cukup mengganggu.Secara keseluruhan, Mobilio punya tenaga dan kelincahan sangat baik. Kenyamanan ditunjang dengan ruang yang lapang dan fleksibilitas jok yang bisa diatur sesuai keinginan. Untuk keluarga yang ingin mendapatkan kesan sporty, inilah jawabannya!
Terima kasih telah membaca artikel tentang Menguji Slogan Honda Mobilio di Yogyakarta di blog Beatles Ringtone Smnle jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 komentar :
wah.. minat saya
Balas